ayat alquran tentang injil palsu

Yanglebih menarik, terdapat persinggungan antara penafsir masa pertengahan dan klasik dalam menanggapi teks-teks dalam al-Qur'an dan al-Kitab. Mufassir abad pertengahan umumnya hanya sebatas mengkoneksikan antara konten yang terdapat dalam al-Qur'an dan al-Kitab tanpa penjelasan lebih lanjut. Hal ini terjadi karena tumbuhnya kesadaran dan kepercayaan diri umat Islam tentang orisinalitas Islam Terdapatbeberapa hadis yang termasuk kategori lemah dan palsu," kata Prof Dr H Muhibbin MAg, guru besar dan pembantu Rektor I IAIN Walisongo, Semarang. Menurutnya, berdasarkan penelitian yang dilakukannya (hasilnya penelitian Muhibbin ini sudah dibukukan-Red), terdapat hadis yang bertentangan dengan Alquran maupun antarhadis di dalam kitab Hadist dan ayat Alquran yang menjadi AD/ART geng Islam: » AYAT-AYAT JAHAT ALQURAN; Latest topics » ISLAM: Palsu, Kajian hati tentang kedatangan Muhammad di Injil: PERTANYAAN YANG MEMBUAT PARA MUSLIM DIAM 1000 BAHASA. dan diantara yang dinyatakan Allah adalah ayat-ayat tentang Rajam, dan kami telah menghafalkan dan mengerti ayat Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia +kitab+taurat 39 fussilat ayat 44 40 al baqarah ayat 30 41 Al-maidah ayat 2 42 Al+muminun+ayat+14 43 Ali imran 140 44 al hujurat ayat 12 45 dalil tentang kitab injil 46 ali Imran 190-191 47 Dunia 48 ali imran 139 49 hukum 50 an nisa ayat 114 51 ikhlas 52 bela negara 53 Bahtera AlMujadalah ayat 10 11 Injil 12 ibrahim 7 13 ilmu 14 Ali imran 159 15 Surat+al ikhlas 16 Al baqarah ayat 208 209 17 Nomor surat 18 Ali imran 19 Hukum untuk khusyuk di dalam memahami bacaanAlquran (dan bacaan di waktu itu lebih berkesan) lebih jelas Makkiyyah, 35 ayat ~ Surat ini berbicara tentang turunnya al-Qurân dari sisi https://groups.google.com/g/nunutv/c/I4-Cy99TRPs. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saya seorang muslim, dan saya jumpai sangat jarang umat Islam yang mau mengkaji Al-Qur’an secara mendalam. Hal ini bisa dibuktikan dengan sepinya majelis-majelis ilmu yang di dalamnya ada kajian Al-Qur’an. Saya rasa Kristen pun demikian. Sepinya Gereja pada hari-hari ibadah mereka juga bisa mengindikasikan banyak umat Kristiani yang jarang sekali membuka Alkitab Bible, yang selanjutnya - pada versi Islam - disebut “Injil”. Alhamdulillah saya memiliki Alkitab dan Al-Qur’an. Saya mencoba menyandingkan antara Alkitab dengan Al-Qur’an. Perbedaan yang tampak secara fisik terlihat dari tulisannya, Al-Qur’an berbahasa Arab, sedangkan Alkitab – Cetakan LAI Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta 1992 - berbahasa Indonesia. Cara membacanya pun berbeda, Al-Qur’an dibaca dari kanan, sedangkan Alkitab dibaca dari kiri seperti tulisan pada umumnya. Saya menemukan ada beberapa kesamaan dari sisi kandungan yang ada di dalam kedua Kitab Suci tersebut. Sebagai muslim tentu saya lebih banyak menguasai Al-Qur’an ketimbang Alkitab. Ada beberapa ayat di Alkitab yang ternyata memiliki kesamaan isi kandungannya dengan Al-Qur’an, misalnya dalam persoalan sebagai berikut ;Tuhan itu Esa, TunggalSebagai muslim tentu saya tidak menemukan kesulitan di dalam memahami konsep ketuhanan dalam Islam. Islam memiliki konsep ketuhanan yang dinamakan Tauhid. Banyak ayat di dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang keesaan Allah SWT. Misalnya di dalam Al-Ikhlash yang berbunyi “Qul huwallahu ahad …” Al-Ikhlash ayat 1, “Katakanlah Muhammad Dia-lah Allah Yang Maha Esa…”. Kemudian di dalam Al-Baqarah ayat 163 juga disebutkan, “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Al-Hasyr ayat 22 juga menyebutkan, “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Dan masih banyak ayat-ayat lain yang menyebutkan bahwa Allah itu Esa atau Tunggal. Ayat-ayat “Injil” ternyata juga banyak yang menyebutkan bahwa Tuhan itu Esa. Misalnya di dalam Kitab Perjanjian Lama, Ulangan 6 Ayat 4 menyebutkan, “Dengarlah hai Israel TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”. Kemudian di dalam Ulangan 4 Ayat 35 disebutkan, “Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa TUHANlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.” Ada lagi di dalam Ulangan 4 Ayat 39, “Sebab itu ketauhuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.” Dan tentunya masih banyak ayat-ayat “Injil” yang lain yang serupa dengan ayat-ayat di atas. Secara literal, jelas sekali antara Al-Qur’an dan Alkitab memiliki kesamaan di dalam menyebutkan bahwa Tuhan Allah itu esa. Esa jika kita buka di dalam KBBI artinya tunggal atau satu. Hal inilah yang meyakinkan Ust. Insan L. Mokoginta mantan Kristen, Dr. Yahya Waloni mantan Pendeta, dan juga Irena Handono mantan biarawati meyakini bahwa Tuhan itu satu. Dalam beberapa ceramahnya yang saya jumpai, hal inilah yang menjadi alasan bagi mereka untuk lebih memilih konsep keesaan Tuhan yang dipahami oleh Islam. Yesus Nabi Isa as adalah Nabi atau Rasul Utusan Tuhan Selain kesamaan dalam konsep ketuhanan, Alkitab dan Al-Qur’an juga memiliki kesamaan di dalam menyebut Yesus baca Nabi Isa sebagai Rasul utusan Tuhan. Dengan gamblang, di dalam Perjanjian Baru, Matius 10 ayat 5 menyebutkan, “Jawab Yesus Aku diutus kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Yohanes 7 ayat 40 menyebutkan, “Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan itu, berkata “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Di dalam Yohanes 17 ayat 3 disebutkan , “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan Mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Selanjutnya di dalam Yohanes 17 ayat 8 disebutkan, “Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaKu telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari padaMu, dan mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan masih banyak ayat-ayat lain yang menyebutkan bahwa Yesus adalah Nabi atau utusan Allah. Al-Qur’an telah jelas menyebutkan bahwa Nabi Isa adalah utusan Allah. Sebagaimana disebutkan di dalam Surat An-Nisa ayat 171. “Sesungguhnya Almasih Isa Putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan Roh dari-Nya". QS. An-Nisa ayat 171. Ayat ini dipertegas lagi oleh Hadits Nabi yang menyebutkan bahwa Nabi Isa akan diutus oleh Allah SWT di kemudian hari menjelang kiamat, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Demi Zat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, putra Maryam benar-benar akan segera turun ke tengah-ketengah kamu sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, akan membunuh babi, dan akan menghapuskan jizyah. Harta saat itu akan melimpah sehingga tidak ada seorang pun yang akan menerimanya. Sehingga sujud satu kali saja kala itu jauh lebih baik dari dunia dan isinya". HR Bukhari. Babi itu Haram ! Titik temu yang selanjutnya yaitu pada persoalan memakan daging babi. Islam melalui Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3 sudah jelas menyebutkan, “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah…”. Surat Al-Baqarah ayat 173 dan Surat An-Nahl ayat 115 juga menyebutkan daging babi itu haram. Ayat-ayat tersebut juga didukung oleh hadits Nabi SAW, salah satunya yaitu hadits yang diriwayatkan Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr dan hasil penjualannya dan mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya serta mengharamkan babi dan hasil penjualannya.” HR. Abu Daud. Kita lihat di dalam Alkitab atau Bible. Di dalam Imamat 11 ayat 7 disebutkan, “Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.”. Informasi yang saya dapatkan dari ceramah Ust. Insan L. Mokoginta, babi pada Imamat 11 ayat 7 tersebut ada perbedaan pada Alkitab cetakan-cetakan yang berikutnya. Namun secara kebetulan Alkitab yang saya miliki ini cetakan tahun 1992, sehingga pada kata “babi” belum ada tambahan kata “hutan”. Sangat jelas bahwa Al-Qur’an dan Alkitab memiliki kesamaan di dalam pengharamannya terhadap daging babi. Para ulama fiqih juga telah sepakat bahwa hukum memakan daging babi adalah haram, baik itu babi hutan maupun babi ternak yang ada pada umumnya. Sehingga umat Islam tidak ada keraguan terhadap keharaman daging babi secara mutlak. Kewajiban Khitan Bagi Laki-laki Saya kira semua umat beragama mengetahui bahwa khitan adalah memotong sedikit kulit yang menutupi ujung kemaluan laki-laki. Lebih luas lagi pembahasannya jika dikaji melalui pendekatan ilmu kesehatan. Akan tetapi dalam pembahasan kali ini kita hanya membicarakan syariat khitan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Injil. Saya akan berangkat dari Alkitab terlebih dahulu, karena kata “khitan” justru belum saya temukan di dalam Al-Qur’an, walaupun umat Islam tidak ada perselisihan mengenai kewajiban khitan bagi laki-laki. Ajaran khitan dapat kita jumpai sangat banyak pada Kejadian 17 ayat 10 14. Saya kutip Kejadian 17 ayat 14 saja, berbunyi, “Dan orang-orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak di kerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya ia telah mengingkari perjanjian-Ku.” Pada ayat-ayat yang lain juga menyebutkan bahwa Abraham Nabi Ibrahim AS. dikhitan pada usia 99 tahun Kejadian 17 ayat 24, dan anaknya, Ismael Nabi Ismail AS. dikhitan pada usia 13 tahun Kejadian 17 ayat 25. Sedangkan di dalam Al-Qur’an tidak secara eksplisit menyebutkan syariat khitan. Hanya saja Al-Qur’an secara implisit memerintahkan kepada umat Muhammad SAW agar mengikuti syariat Nabi Ibrahim AS. Sebagaimana yang disebutkan di dalam An-Nahl ayat 123 yang berbunyi, “Kemudian Kami wahyukan kepadamu Muhammad, “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”. Mengenai syariat khitan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS ini disebutkan di dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Nabi Ibrahim AS berkhitan setelah berusia delapan puluh tahun dan beliau khitan dengan menggunakan kampak”. HR. Bukhari juz 7, hal. 143. Mengenai ajaran khitan, justru “Injil” telah merinci dengan jelas dan tegas akan kewajibannya. Bahkan menghukum laki-laki yang tidak berkhitan. Islam tidak menurunkan syariat khitan melalui ayat Al-Qur’an, akan tetapi Allah menjelaskannya melalui lisan Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, Fithrah itu ada lima 1. Khitan, 2. Mencukur rambut kemaluan, 3. Mencabut bulu ketiak, 4. Memotong kumis, dan 5. Memotong kuku”. HR. Bukhari juz 7, hal. 143. Membuat PatungGambar wajah Yesus dan Maria hampir dipastikan terdapat disemua umat kristen. Dan umumnya mereka sangat menghormati patung, gambar atau lukisan wajah Yesus dan Ibunya Maria. Padahal sangat jelas Allah melarang dalam Alkitab, membuat atau menyembah kehadapan patung. Keluaran 20 ayat 4 dan 5 menyebutkan, “Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Janganlah sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu …” Ulangan 4 ayat 23 menyebutkan, “Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian Tuhan, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yg menyerupai apapun yang oleh Tuhan, Allahmu dilarang kau perbuat.” Imamat 26 ayat 1 juga menyebutkan, “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu, juga baru berukir janganlah kamu tempatkan di negrimu untuk dujud menyembah kepadanya, sebab Akulah Tuhan, Allahmu.” Dan masih banyak ayat-ayat yang lain yang berbunyi senada dengan ayat-ayat di atas. Sedangkan Islam tidak memiliki perbedaan tentang keharaman membuat patung untuk disembah. Dalam Al Qur’an Allah Ta’ala berfirman“Dan ingatlah, ketika Ibrahim berkata Ya, Tuhanku, jadikanlah negeri ini Mekah, negeri yang aman, dan jauhkanlah Aku beserta anak cucuku dari pada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” 14 35-36. “dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” 1420-21. Kemudian di dalam Al-An’aam ayat 74 juga disebutkan “dan ingatlah di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.” 674Ayat-ayat di atas saya kira bisa dijadikan titik temu antara Alkitab dengan Al-Qur’an dalam persoalan larangan membuat patung/berhala untuk disembah. Akan tetapi larangan ini sepertinya tidak diindahkan oleh kebanyakan umat kristiani dan beberapa umat Islam. Bukti kristen membuat patung bahkan disembah yaitu, tanda salib, patung Yesus, patung Yosef, patung Malaikat, patung Bunda Maria, pohon Natal, dan patung-patung yang lainnya. Hal lainnya pada perayaan PASKAH ada upacara penciuman patung Yesus yang di SALIB, itulah bukti penyembahan mereka terhadap berhala-berhala. Dan tentunya Nabi Isa alaihissalam yang mereka klaim sebagai Tuhan Yesus, tak mungkin mengajarkan untuk menyembah selain KiblatSetiap umat memiliki kiblatnya masing-masing, setiap umat memiliki arah masing-masing kemana dia menghadap. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Al-Qur’an ayat 148. “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Dalam Alkitab disebutkan dengan jelas bahwa Shalat itu harus menghadap kiblat, ini ayatnya Mazmur 5 ayat 8, “Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau. Mazmur 138 ayat 2, “Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Yehezkiel 44 ayat 4, “Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci; aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku sujud di dalam ajaran Islam, menghadap kiblat dalam shalat adalah syarat sah shalat. Para ulama telah ber-ijma akan kewajiban menghadap kiblat dalam pelaksanaan shalat. Kewajiban menghadap kiblat ini berdasarkan al-Qur’an, al-Sunnah dan ijma. “Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” 144. Kemudian dipertegas di dalam hadits, “Jika engkau hendak mendirikan shalat maka sempurnakanlah wudhumu, kemudian menghadap-lah ke kiblat lalu bertakbirlah.” HR. al-Bukhari Muslim.Ayat-ayat tersebut di atas bisa menjadi bukti bahwa terdapat titik temu Alkitab dengan Al-Qur’an dalam persoalan menghadap kiblat di dalam shalat. Masih terdapat banyak titik temu antara Alkitab dengan Al-Qur’an dalam persoalan-persoalan yang lain. Terutama di dalam menceritakan kisah-kisah para Nabi dan Rasul terdahulu. Tulisan ini hanya membahas pesoalan-persoalan pokok yang menjadi titik temu antara dua kitab suci tersebut. WALLAHU’ALAM. Lihat Bola Selengkapnya Pendahuluan Selain ajaran “kegenapan Injil Yesus Kristus” A&P 209, Kitab Mormon membentengi para pengikut Kristus terhadap ajaran-ajaran palsu dan gagasan-gagasan lazim di zaman akhir. Satu cara itu menyelesaikan hal ini adalah dengan memaparkan musuh-musuh Kristus dan mengidentifikasi ajaran-ajaran palsu yang mereka sebarkan. Sewaktu siswa menelaah laporan tentang guru-guru palsu dalam Kitab Mormon, mereka akan belajar untuk memperbedakan antara kebenaran-kebenaran Injil dan konsep-konsep palsu dunia. Bacaan Latar Belakang Dallin H. Oaks, “Jangan Tertipu,” Ensign atau Liahona, November 2004, 43–46. Dallin H. Oaks, “As He Thinketh in His Heart” suatu malam bersama Penatua Dallin H. Oaks, 8 Februari 2013, Neil L. Andersen, “Angin Puyuh Rohani,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 18–21. Saran untuk Pengajaran 2 Nefi 283–9, 12–15; Yakub 71–12; Alma 12–6; 3012–18, 39–44; Joseph Smith—Matius 122 Mengidentifikasi dan melindungi diri kita sendiri terhadap ajaran-ajaran palsu Mintalah siswa untuk mempertimbangkan opini-opini berbeda yang ada di dunia mengenai isu-isu seperti yang berikut Kebenaran pemberian Allah versus relativisme moral gagasan bahwa tidak ada yang benar dan yang salah secara universal, kebebasan beragama versus hak-hak dari kelompok minat khusus, dan hak untuk aborsi versus hak untuk hidup. Sewaktu Anda membahas isu-isu ini, pertimbangkan menuliskannya di papan tulis. Berilah siswa beberapa menit untuk membahas mengapa kita harus berhati-hati untuk memeluk gagasan-gagasan yang tidak benar. Jelaskan bahwa menjelang akhir hidup-Nya, Yesus Kristus menubuatkan tentang bahaya kondisi-kondisi rohani yang akan ada di zaman akhir. Undanglah siswa untuk membaca Joseph Smith—Matius 122. Anda mungkin ingin menandaskan bahwa frasa “yang terpilih menurut perjanjian” [diterjemahkan secara bebas] merujuk pada para anggota Gereja Yesus Kristus Apa ancaman yang “Kristus-Kristus palsu” dan “nabi-nabi palsu” sajikan di zaman kita? Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Ezra Taft Benson 1899–1994. GambarPresiden Ezra Taft Benson “Kitab Mormon menyingkapkan musuh Kristus. Itu mempermalukan ajaran-ajaran palsu dan meredam perselisihan lihat 2 Nefi 312. Itu membentengi para pengikut Kristus yang rendah hati terhadap rancangan, strategi, dan ajaran jahat dari iblis pada zaman kita. Jenis pemurtad dalam Kitab Mormon serupa dengan jenis yang kita miliki zaman sekarang. Allah, dengan prapengetahuan-Nya yang tak terbatas, demikianlah mencetak Kitab Mormon agar kita bisa melihat kesalahan serta mengetahui bagaimana memerangi konsep pendidikan, politik, keagamaan, dan filsafat yang palsu pada zaman kita” Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Ezra Taft Benson [2014], 259. Apa yang pernyataan ini ajarkan mengenai bagaimana menelaah Kitab Mormon dapat melindungi kita dari ajaran-ajaran palsu? Pastikan siswa mengidentifikasi asas ini Sewaktu kita menelaah Kitab Mormon dan menerapkan ajaran-ajarannya, kita dibentengi terhadap iblis dan ajaran-ajaran dan konsep-konsep palsu di zaman kita. Apa keuntungan yang ada dalam mempelajari strategi Setan sebelum Anda benar-benar menghadapinya? Mintalah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan 2 Nefi 283–9 dengan lantang sementara anggota kelas mencari gagasan-gagasan palsu yang Nefi katakan akan menjadi lazim di zaman kita. Anda dapat mengimbau siswa untuk menandai kata dan frasa yang penting. Undanglah siswa untuk membagikan apa yang mereka identifikasi, dan kemudian tanyakan Apa saja contoh zaman modern tentang gagasan-gagasan palsu ini? Contoh dapat mencakup yang berikut relativisme moral; kepercayaan bahwa karena kasih besar Allah bagi kita, Dia tidak menghukum dosa; dan prasangka terhadap umat Kristen, yang sering terlihat sebagai fanatik. Untuk membantu siswa menjawab pertanyaan ini, bagikan pernyataan berikut oleh Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul Mintalah siswa untuk mendengarkan ajaran-ajaran palsu yang mereka telah hadapi. GambarPenatua M. Russell Ballard “Nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu adalah mereka yang memberitakan bahwa Nabi Joseph Smith adalah penipu ulung; mereka menentang Penglihatan Pertama sebagai suatu pengalaman otentik. Mereka memberitakan bahwa Kitab Mormon dan tulisan suci lainnya bukan merupakan catatan kuno tulisan suci. Mereka juga mencoba untuk menegaskan kembali sifat tubuh Ke-Allah-an, dan mereka mengingkari bahwa Allah telah memberi dan terus memberikan wahyu zaman akhir kepada para nabi yang telah ditahbiskan dan ditetapkan-Nya. … Mungkin yang paling memberatkan, mereka mengingkari kebangkitan dan Pendamaian Kristus, berdebat bahwa tidak ada Allah yang dapat menyelamatkan kita. Mereka menolak kebutuhan akan seorang Juruselamat. Singkatnya, pemfitnah ini berusaha untuk menafsirkan kembali ajaran-ajaran Gereja untuk menyesuaikan dengan pendapat mereka sebelumnya, dan dalam proses mengingkari peranan Kristus dan Mesias-Nya. Nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu juga adalah mereka yang berusaha untuk mengubah ajaran-ajaran yang diberikan Allah dan berdasarkan tulisan suci yang melindungi kesucian pernikahan, sifat ilahi keluarga, dan ajaran penting tentang moralitas pribadi. Mereka menyerukan penegasan kembali tentang tentang moralitas untuk membenarkan tentang pernikahan di luar pernikahan, perzinaan, dan hubungan homoseksual” “Beware of False Prophets and False Teachers,” Ensign, November 1999, 63–64. Undanglah siswa untuk menyelidiki 2 Nefi 2812–15, dengan mencari konsekuensi dari memercayai ajaran-ajaran palsu. Apa beberapa konsekuensi dari memercayai ajaran dan gagasan palsu? Peragakan pernyataan berikut dari Penatua Ulisses Soares dari Presidensi Tujuh Puluh, dan mintalah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang GambarPenatua Ulisses Soares Kita tidak bisa membiarkan diri kita dibingungkan oleh pesan-pesan populer yang mudah diterima oleh dunia dan yang bertentangan dengan ajaran serta asas-asas yang benar dari Injil Yesus Kristus. Sebagian besar dari pesan-pesan duniawi ini tidak mewakili apa pun selain upaya dari masyarakat kita untuk membenarkan dosa” “Ya, Kita Dapat dan Akan Menang!” Ensign atau Liahona, Mei 2015, 75. Apa yang Penatua Soares katakan adalah tujuan dari banyak pesan populer yang bertentangan dengan Injil Yesus Kristus? Pastikan siswa mengidentifikasi kebenaran ini Setan menggunakan ajaran-ajaran palsu untuk membujuk kita berbuat dosa. Anda dapat merujuk pada Alma 3053 untuk informasi lebih lanjut. Bagilah siswa menjadi tiga kelompok. Tulislah petikan-petikan tulisan suci berikut di papan tulis, dan tugasi setiap kelompok untuk menelaah salah satu petikan ini Yakub 71–7; Alma 12–6; atau Alma 3012–18. Mintalah siswa untuk mengidentifikasi beberapa ajaran palsu yang diajarkan oleh Serem, Nehor, dan Korihor dan tulislah itu di papan tulis di bawah judul yang tepat. Bagaimana Anda telah melihat ajaran-ajaran atau gagasan seperti yang tertera di papan tulis yang memengaruhi para anggota Gereja di zaman sekarang? Undanglah siswa untuk membandingkan Yakub 75, 8–12 dan Alma 3039–44 untuk mengetahui apa yang membentengi Yakub dan Alma terhadap ajaran-ajaran palsu Serem dan Korihor. Catatan Membandingkan adalah keterampilan penelaahan tulisan suci. Menyimak kesamaan “antara ajaran, orang, atau peristiwa dapat mendatangkan kebenaran-kebenaran ke dalam fokus yang lebih tajam” [Gospel Teaching and Learning [Pengajaran dan Pembelajaran Injil Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi 2012, 22]. Apa yang membentengi Yakub dan Alma terhadap ajaran-ajaran palsu? Jawaban hendaknya mencakup yang berikut pengalaman rohani sebelumnya, pengetahuan tentang tulisan suci, pengetahuan yang diperoleh dari Roh Kudus, dan kesaksian tentang Kristus. Apa asas yang dapat kita pelajari dari tanggapan Yakub dan Alma terhadap ajaran-ajaran palsu ini? Bantulah siswa mengidentifikasi asas ini Ketika kita bersandar pada kesaksian kita tentang Kristus dan mencari bimbingan Roh Kudus, kita dapat mengatasi tantangan-tantangan bagi iman kita. Bagaimana kesaksian Anda telah diperkuat sewaktu Anda menentang ajaran-ajaran palsu atau kritikan terhadap kepercayaan Anda? Imbaulah siswa untuk membagikan apa yang mereka lakukan untuk melindungi diri mereka dari ajaran-ajaran palsu yang dapat mengikis iman mereka kepada Yesus Kristus dan Injil-Nya yang dipulihkan. 2 Nefi 2629; 3 Nefi 1824; 2727 Mengenali bahaya penipuan imam Beri tahulah siswa bahwa sejumlah bahaya rohani terhadap Gereja datang dari para anggota dalam Gereja. Mintalah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 2629 dengan lantang, sementara anggota kelas mencari bahaya rohani yang diuraikan oleh Nefi. Menurut petikan ini, apakah penipuan imam itu? Ketika orang-orang mengkhotbahkan Injil untuk kemasyhuran atau kemakmuran pribadi alih-alih untuk kesejahteraan anak-anak Allah. Dalam hal apa penipuan imam menciptakan bahaya rohani bagi anggota Gereja? Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, undanglah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua M. Russell Ballard GambarPenatua M. Russell Ballard “Marilah kita waspada terhadap nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu, baik pria maupun wanita, yang menunjuk dirinya sendiri memberitakan ajaran-ajaran Gereja dan yang berusaha untuk menyebarkan Injil palsu dan menarik pengikutnya dengan mensponsori simposia, buku, dan koran yang isinya menentang ajaran dasar dari Gereja. Waspadalah terhadap mereka yang berbicara dan muncul dalam pertentangan terhadap para nabi sejati Allah dan yang secara aktif mencari anggota dengan tidak memedulikan atas keberadaan kekal orang-orang yang mereka bujuk” “Beware of False Prophets and False Teachers,” Ensign, November 1999, 63. Bagaimana Anda dapat melindungi diri Anda dan yang lain dari penipuan imam? Bagaimana Anda membela ajaran-ajaran Gereja ketika orang lain berbicara menentang para nabi zaman akhir Allah? Beri tahulah siswa bahwa Juruselamat mengajarkan kepada para murid-Nya bagaimana mereka yang mewakili Dia hendaknya mengajar dan memengaruhi orang lain? Mintalah siswa untuk membaca dalam hati 3 Nefi 1824 dan 3 Nefi 2727, dengan mencari bagaimana pelayanan Injil sejati berbeda dengan penipuan imam. Bagaimana motif dan tindakan dari para guru dan pemimpin yang saleh berbeda dengan motif dan tindakan dari mereka yang bersalah dari penipuan imam? Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut Para murid Yesus Kristus berusaha untuk melayani dan memberkati orang lain dengan mengarahkan mereka kepada-Nya. Moroni 712–17; Eter 411–12 Membedakan kebenaran dari kesalahan Mintalah siswa untuk memikirkan tentang suatu waktu ketika seseorang mempertanyakan atau mengkritik kepercayaan agama mereka. Undanglah satu atau dua siswa untuk secara singkat membagikan pengalaman mereka. Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan lantang Moroni 712–17 dan Eter 411–12 sementara anggota kelas menyimak, dengan mencari bagaimana membedakan apakah sesuatu berasal dari Tuhan atau dari iblis. Apa yang Anda pelajari dari petikan ini mengenai bagaimana kita dapat menghakimi antara yang baik dan yang jahat? Pastikan siswa memahami asas berikut Segala sesuatu yang berasal dari Allah mengundang kita untuk berbuat kebaikan, untuk memercayai Yesus Kristus, dan untuk mengasihi serta melayani Allah. Undanglah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut dari Presiden Ezra Taft Benson GambarPresiden Ezra Taft Benson “Izinkan saya menyarankan tiga ujian singkat untuk menghindari ditipu. … 1. Apa yang kitab standar katakan mengenai itu? … 2. Panduan yang kedua adalah apa yang para Presiden Gereja zaman akhir katakan mengenai topik tersebut—khususnya Presiden yang hidup? …. … 3. Ujian yang ketiga dan terakhir adalah Roh Kudus—ujian dari Roh. … Ujian ini hanya dapat sepenuhnya efektif jika saluran komunikasi seseorang dengan Allah bersih dan bajik dan tidak disesaki dengan dosa” dalam Conference Report, Oktober 1963, 16–17. Untuk mengakhiri, mintalah siswa untuk merenungkan bagaimana mereka dapat dengan lebih baik menggunakan tulisan suci, perkataan para nabi, dan Roh Kudus untuk mengidentifikasi ajaran-ajaran palsu dan menghindari ditipu. Anda dapat mengimbau mereka untuk menelaah Yakub 7, Alma 1, dan Alma 30 secara lebih detail dan merenungkan bagaimana pasal-pasal ini dapat membantu mereka dengan lebih baik membedakan antara kebenaran dan kesalahan. Bacaan Siswa 2 Nefi 2629; 283–9, 12–15; Yakub 71–12; Alma 12–6; 3012–18, 39–44; 3 Nefi 1824; 2727; Eter 411–12; Moroni 712–17; Joseph Smith—Matius 122. Neil L. Andersen, “Angin Puyuh Rohani,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 18–21. Tidak sedikit umat Muslim yang mengutip ayat-ayat dari Injil Barnabas untuk menyerang Kekristenan. Mengapa? Karena di injil ini terdapat satu ayat yang menubuatkan kedatangan Muhammad sebagai nabi terakhir. Sayangnya, tidak sedikit bukti-bukti ilmiah yang disampaikan oleh para ahli sejarah, yang menyatakan bahwa injil ini adalah palsu. Bahkan seorang dosen Al-Azhar Mesir mencap injil Barnabas sebagai injil palsu. Mengapa injil Barnabas, injil yang diimani umat Muslim sebagai injil yang benar, justru disebut sebagai injil palsu? Untuk mengetahui alasannya, silakan klik di sini. Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Mengapa dosen Al-Azhar Mesir mencap injil Barnabas sebagai injil palsu? Mengapa umat Kristen tidak mengakui injil Barnabas sebagai wahyu/firman dari Allah? Bagaimana seharusnya umat Islam dan Kristen memperlakukan injil Barnabas? Jelaskan alasan Saudara! Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, baik dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke 0812-81000-718. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Kepalsuan Injil Barnabas Menurut Islam Guru Besar Islam Mencap Injil Barnabas Palsu Menguji “Injil Barnabas” Dengan Al-Quran Dan Injil Allah Adakah Versi Injil Bahasa Arab? Video Dosen Al-Azhar Mesir Injil Barnabas Palsu! Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Siapa yang tidak pernah mendengar soal injil barnabas. Terlebih umat Muslim. Bagi para Mukmin, injil ini kerap sekali dianggap sebagai satu-satunya injil yang masih asli. Tapi, tahukah Anda bahwa ada tujuh fakta yang menyatakan injil barnabas palsu? Anda perlu menyelidiki ketujuh fakta tersebut untuk menolong Anda lebih mengerti dan memahami injil barnabas. Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Setelah membaca tujuh alasan di atas, apakah sdr yakin bahwa injil barnabas palsu atau injil asli? Jelaskan alasannya! Selain tujuh fakta di atas, adakah fakta lain yang menyatakan ketidak-aslian injil barnabas? Bila ada, sebutkanlah! Menurut saudara, mengapa para Mukmin cenderung mempercayai injil barnabas sebagai injil asli daripada Injil Allah? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, baik dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan WA/SMS ke 0812-8100-0718. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Kepalsuan Injil Barnabas Menurut Islam Menguji “Injil Barnabas” Dengan Al-Quran dan Injil Allah Guru Besar Islam Mencap Injil Barnabas Palsu Injil Barnabas Adalah Injil Palsu! Video Injil Barnabas Palsu, Jangan Dipercaya! Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke 0812-8100-0718

ayat alquran tentang injil palsu